Langsung ke konten utama

Postingan

Cara Check-in di Bandara Soekarno-Hatta Pertama Kali, Mudah, Cepat, dan Tidak Ribet!

    Cara Check-in di Bandara Soekarno-Hatta. Halo, travelers! Sudah siap menjalani petualangan seru? Sebelum terbang ke destinasi impian, ada satu hal penting yang harus kamu lakukan: check-in di Bandara Soekarno-Hatta. Tenang saja, prosesnya tidak sesulit yang kamu bayangkan. Dalam artikel ini, kita akan membahas dengan lengkap dan jelas cara check-in di bandara ini agar perjalananmu semakin menyenangkan dan lancar. So, let's get started! 1. Kenali Tipe Tiketmu Langkah pertama sebelum check-in adalah memastikan kamu mengenali tipe tiket yang kamu miliki. Apakah tiketmu merupakan tiket pesawat konvensional atau sudah menggunakan teknologi e-ticket? Memahami tipe tiketmu akan memudahkan proses check-in nantinya. 1.1. E-Ticket atau Tiket Fisik? Jika kamu memiliki e-ticket, pastikan untuk mencetak kode booking atau e-ticket tersebut sebelum keberangkatan. Namun, jika tiketmu masih berupa tiket fisik, jangan lupa untuk membawanya dan letakkan di tempat yang aman agar tidak hilang. 2.
Postingan terbaru

Prinsip kerja pesawat

Bagaimana sayap dapat mengangkat pesawat? Kalau kita perhatikan, bentuk dasar sebuah sayap pesawat terbang adalah seperti yang terlihat di gambar 1. Perhatikan bahwa dasar sayap adalah datar. Sedangkan permukaan atas sayap melengkung dengan sudut tertentu. Bentuk ini yang menyebabkan perbedaan tekanan antara bagian atas dan bagian bawah sayap mendorong pesawat ke atas. penampang sayap Ini adalah aplikasi dari ide Bernoulli (1700-1782). Memang kalau kita mempelajari aerodinamika lebih dalam, teori ini mungkin tidak berlaku lagi pada kecepatan tertentu, tapi ide Bernoulli masih merupakan prinsip dasar dari cara kerja sebuah sayap pesawat. Seorang penerbang tidak memerlukan aplikasi rumit dari persamaan Bernoulli, tapi dapat memahami cara kerja pesawat dengan memahami hukum fisika dari persamaan tersebut. Bernoulli, dari namanya pasti dia bukan dari kampung halaman saya di Cisarua, mengatakan bahwa, dalam sebuah streamline perbandingan antara tekanan fluida (udara dalam h

Kontrol logika terprogram

Kontrol logika terprogram (Bahasa Inggris: programmable logic controller atau PLC ) adalah suatu mikroprosesor yang digunakan untuk otomasi proses industri seperti pengawasan dan pengontrolan mesin di jalur perakitan suatu pabrik. PLC memiliki perangkat masukan dan keluaran yang digunakan untuk berhubungan dengan perangkat luar seperti sensor , relai , contactor dll. Bahasa pemrograman yang digunakan untuk mengoperasikan PLC berbeda dengan bahasa pemrograman biasa. Bahasa yang digunakan adalah Ladder , yang hanya berisi input-proses-output. Disebut Ladder , karena bentuk tampilan bahasa pemrogramannya memang seperti tampilan tangga. Disamping menggunakan pemrograman ladder, PLC juga dapat diprogram dengan pemrograman SFC dan pemrograman ST, untuk yang ST sudah jarang digunakan lagi. Kontrol kendali industri pada awalnya mengandalkan pada relay elektromekanik. Relay ini bekerja bedasarkan prinsip kemagnetan . Sistem kendali ini memiliki beberapa kelemahan, diantra

DTE dan DCE

DTE dan DCE The terms DTE and DCE are very common in the datacommunications market. Istilah DTE dan DCE sangat umum di pasar datacommunications. DTE is short for Data Terminal Equipment and DCE stands for Data Communications Equipment. DTE adalah singkatan dari Data Terminal Equipment dan singkatan DCE Data Communications Equipment. But what do they really mean? Tapi apa yang mereka benar-benar berarti? As the full DTE name indicates this is a piece of device that ends a communication line, whereas the DCE provides a path for communication. Sebagai nama DTE lengkap menunjukkan ini adalah sepotong perangkat yang mengakhiri garis komunikasi, sedangkan DCE menyediakan jalan untuk komunikasi. Let's say we have a computer on which wants to communicate with the Internet through a modem and a dial-up connection. Katakanlah kita memiliki komputer yang ingin berkomunikasi dengan internet melalui modem dan dial-up connection. To get to the Internet you tell your

Peralatan terminal data (DTE)

Peralatan terminal data (DTE) adalah instrumen akhir yang mengubah informasi pengguna ke reconverts sinyal atau sinyal yang diterima. These can also be called tail circuits . Ini juga dapat disebut ekor sirkuit. A DTE device communicates with the data circuit-terminating equipment (DCE). Sebuah perangkat DTE berkomunikasi dengan data circuit-terminating equipment (DCE). The DTE/DCE classification was introduced by IBM . The DTE / DCE klasifikasi diperkenalkan oleh IBM. Two different types of devices are assumed on each end of the interconnecting cable for a case of simply adding DTE to the topology (eg to a hub , DCE), which also brings a less trivial case of interconnection of devices of the same type: DTE-DTE or DCE-DCE. Dua jenis perangkat diasumsikan pada masing-masing ujung kabel yang saling berhubungan untuk kasus hanya menambahkan DTE ke topologi (misalnya ke sebuah hub, DCE), yang juga membawa kasus sepele yang kurang interkoneksi perangkat dar

Membuat PCB Board

Printed Circuit Board Cara membuat PCB berikut ini menurut pengalaman adalah cara yang paling praktis, selain biayanya sangat murah, hasilnya juga tidak kalah menarik dan rapi dibanding dengan cara menulis langsung dengan spidol permanen, Sablon (Rugos atau sablon cat), atau pakai media Transfer Paper (original) yang harganya lumayan mahal. Sebagian besar orang mungkin sudah tidak asing lagi dengan metode ini, namun bagi yang belum terbiasa tidak ada salahnya untuk mencoba, apalagi saat sekarang perancangan jalur PCB telah sangat mudah dilakukan dengan komputer. Bahan-bahan dan peralatan yang harus disiapkan adalah : 1. Printer Laser Jet (Tinta Toner) jika tidak ada bisa memakai hasil Foto Copy-an 2. Kertas (bekas) Kalender dinding yang tidak kusut 3. Papan PCB 4. Amplas kertas halus (abrasive paper) 5. Setrika listrik 6. Ferri Cloride (FeCl3) 7. Bor PCB 8. Pisau (Cutter) 9. Penggaris (stainless steel) 10. Spidol permanent (jika diperlukan) 11. Komputer + salah satu Softwa