Langsung ke konten utama

Sensor pada robot


Saat ini umumnya untuk masukan robotik digunakan sensor. Banyak sekali jenis sensor yang ada tetapi semuanya mempunyai tujuan yang sama yaitu menyediakan data untuk robot yang digunakan untuk membuat keputusan secara inteligent.


Jenis Sensor

Secara umum ada dua macam sensor:

  • Sensor Digital: keluarannya berupa on/off atau benar/salah. Sebagai contoh sensor saklar, saklar dapat buka atau tutup.
  • Sensor Analog: keluarannya berupa nilai dalam range tertentu, biasanya berupa tegangan. Dalam banyak kasus, sensor itu sendiri keluarannya adalah berupa arus atau hambatan yang kemudian dikonversi oleh rangkaian eksternal menjadi besaran tegangan.

Keluaran tegangan tersebut kemudian diumpankan ke komputer, mikrokontroller atau perangkat elektronika lainnya. Dalam kasus sensor digital, rangkaian elektronika robot hanya tertarik apakah tegangannya logik LOW (biasanya 0 volt) atau logik HIGH (biasanya 5 volt). Sensor digital tersebut dapat secara ölangsung dihubungkan ke komputer pengontrol robot tanpa tambahan rangkaian interfacing. Dalam kasus sensor analog, dibutuhkan rangakain tambahan ”analog-to-digigital converter” (ADC) sebelum dapat dihubungkan ke komputer.

Sensor yang ada saat ini yang sesuai untuk robotik :

  • Sonar ranger finder. Memantulkan gelombang suara untuk menentukan jarak. Jangkauannya 30 – 40 feet.
  • Sonar proximity or movement. Memantulkan gelombang suara untuk menentukan/menandakan jika robot dekat dengan suatu obyek (disebut juga: ”proximity detection”). Jangkauannya 0 inch – 20/30 feet.
  • Infrared range finder or proximity. Memantulkan cahaya inframerah digunakan untuk menentukan jarak dan kedekatan terhadap suatu obyek. Jangkauannya 0 inch – 2 atau 3 feet.
  • Light sensor. Mendeteksi ada atau tidak adanya suatu cahaya.
  • Pyroelectric Infrared. Mendeteksi pola panas dan sering digunakan untuk deteksi gerakan.
  • Speech input or recognition. Sensor ini dapat memolakan voice dan speech (suara dan percakapan) untuk digunakan memberi perintah kepada robot.
  • Sound. Mendeteksi suara.
  • Contact switches. Sensor sentuh.
  • Accelerometer. Digunakan untuk mendeteksi perubahan kecepatan dan/atau daya tarik gravitasi bumi. Digunakan untuk menetukan jarak tempuh yang telah dilewati oleh robot.
  • Gas or smoke. Untuk mendeteksi gas atau asap.
  • Temperature. Untuk menedeteksi panas.

Sumber:www.google.com



Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Prinsip kerja pesawat

Bagaimana sayap dapat mengangkat pesawat? Kalau kita perhatikan, bentuk dasar sebuah sayap pesawat terbang adalah seperti yang terlihat di gambar 1. Perhatikan bahwa dasar sayap adalah datar. Sedangkan permukaan atas sayap melengkung dengan sudut tertentu. Bentuk ini yang menyebabkan perbedaan tekanan antara bagian atas dan bagian bawah sayap mendorong pesawat ke atas. penampang sayap Ini adalah aplikasi dari ide Bernoulli (1700-1782). Memang kalau kita mempelajari aerodinamika lebih dalam, teori ini mungkin tidak berlaku lagi pada kecepatan tertentu, tapi ide Bernoulli masih merupakan prinsip dasar dari cara kerja sebuah sayap pesawat. Seorang penerbang tidak memerlukan aplikasi rumit dari persamaan Bernoulli, tapi dapat memahami cara kerja pesawat dengan memahami hukum fisika dari persamaan tersebut. Bernoulli, dari namanya pasti dia bukan dari kampung halaman saya di Cisarua, mengatakan bahwa, dalam sebuah streamline perbandingan antara tekanan fluida (udara dalam h

DTE dan DCE

DTE dan DCE The terms DTE and DCE are very common in the datacommunications market. Istilah DTE dan DCE sangat umum di pasar datacommunications. DTE is short for Data Terminal Equipment and DCE stands for Data Communications Equipment. DTE adalah singkatan dari Data Terminal Equipment dan singkatan DCE Data Communications Equipment. But what do they really mean? Tapi apa yang mereka benar-benar berarti? As the full DTE name indicates this is a piece of device that ends a communication line, whereas the DCE provides a path for communication. Sebagai nama DTE lengkap menunjukkan ini adalah sepotong perangkat yang mengakhiri garis komunikasi, sedangkan DCE menyediakan jalan untuk komunikasi. Let's say we have a computer on which wants to communicate with the Internet through a modem and a dial-up connection. Katakanlah kita memiliki komputer yang ingin berkomunikasi dengan internet melalui modem dan dial-up connection. To get to the Internet you tell your

Cara Check-in di Bandara Soekarno-Hatta Pertama Kali, Mudah, Cepat, dan Tidak Ribet!

    Cara Check-in di Bandara Soekarno-Hatta. Halo, travelers! Sudah siap menjalani petualangan seru? Sebelum terbang ke destinasi impian, ada satu hal penting yang harus kamu lakukan: check-in di Bandara Soekarno-Hatta. Tenang saja, prosesnya tidak sesulit yang kamu bayangkan. Dalam artikel ini, kita akan membahas dengan lengkap dan jelas cara check-in di bandara ini agar perjalananmu semakin menyenangkan dan lancar. So, let's get started! 1. Kenali Tipe Tiketmu Langkah pertama sebelum check-in adalah memastikan kamu mengenali tipe tiket yang kamu miliki. Apakah tiketmu merupakan tiket pesawat konvensional atau sudah menggunakan teknologi e-ticket? Memahami tipe tiketmu akan memudahkan proses check-in nantinya. 1.1. E-Ticket atau Tiket Fisik? Jika kamu memiliki e-ticket, pastikan untuk mencetak kode booking atau e-ticket tersebut sebelum keberangkatan. Namun, jika tiketmu masih berupa tiket fisik, jangan lupa untuk membawanya dan letakkan di tempat yang aman agar tidak hilang. 2.